PRO KONTRA BUDAYA THRIFTHING

 

       Budaya Thrifting atau kegiatan mencari dan memburu barang-barang Thrift alias barang bekas atau second yang berasal dari barang-barang import sepertinya sudah semakin mudah dijumpai di Indonesia. sebagian kalangan masyarakat memang menggemari barang-barang Thrift yang biasanya memang hanya ada satu dan juga harganya relatif lebih murah karena barang tersebut bukan barang baru.

by:Pinterest

pada awalnya Thrift ini sendiri memang diperuntukkan bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah yang ingin memenuhi kebutuhan berpenampilan/fashion yang bagus dan layak dengan harga yang murah. akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu saat ini mulai banyak pedagang barang second atau thrift dengan harga yang cukup mahal dan bahkan sama seperti harga pakaian baru. dengan embel-embel barang yang langka dan susah dicari, hal itu tentu sudah melenceng dari tujuan dan konsep awal dari kegiatan Thrifting itu sendiri.

namun disisi lainnya, kegiatan Thrifting ini mampu membantu upaya pengurangan limbah dari industri fashion dunia dan penghematan secara ekonomi karena harga relatif lebih terjangkau. seringkali barang-barang  dari hasil Thrifting adalah barang yang cukup unik dan juga berkualitas.

Komentar